Selasa, 13 Januari 2009

Manfaat Access Point

Fungsi Access Point
Access point sangat dibutuhkan jika Anda ingin membuat sebuah infrastruktur jaringan wireless. Dengan menggunakan AP, maka sebuah jaringan komunikasi akan terbentuk tidak hanya dua atau tiga perangkat saja yang dapat berkomunikasi tetapi cukup banyak yang dapat saling berbicara dengan perantara sinyal radio ini. Selain itu dengan menggunakan AP, jaringan kabel dengan wireless juga dapat berhubungan sehingga komunikasi jaringan menjadi lebih lebar. Pengaplikasian AP yang banyak dilakukan saat ini adalah melakukan pembagian bandwidth Internet dari link Internet ADSL atau Kabel, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang. AP juga dapat memperluas jangkauan jaringan Anda menjadi lebih lebar daripada jaringan kabel Anda yang ada.

Namun jika Anda ingin membangun koneksi hanya dengan sebuah perangkat wireless lainnya, AP tidaklah mutlak diperlukan. Anda dapat mengoperasikan perangkat wireless Anda dalam mode peer-to-peer atau yang lebih dikenal dengan istilah mode Ad-Hoc. Tetapi, kekurangan dari komunikasi mode Ad-Hoc ini Anda tidak dapat membangun jaringan wireless yang luas karenamemang sifatnya yang Point-to-Point.

Jarak jangkauannya pun tidak bisa terlalu jauh karena sistem WI-FI pada perangkat aplikasi tidaklah terlalu besar powernya. Selain itu, cukup sulit bagi Anda untuk mengatur traffic data Anda jika ingin berpindah-pindah lawan komunikasi. Jadi sebenarnya menggunakan AP untuk jaringan wireless sangat menguntungkan.

Banyaknya Penguna Yang dapat Dilayani oleh Acces point
Anda akan sering menemukan dua batasan jika berhubungan dengan pertanyaan berapa banyak pengguna yang dapat dilayani oleh sebuah AP. Batasan pertama, yaitu limitasi dari perangkat AP itu sendiri. Sering kali produsen AP melakukan pembatasan jumlah pengguna yang dapat terkoneksi ke jaringan wireless yang dibentuknya. Biasanya tujuan dari limitasi ini adalah untuk menjaga kualitas jaringan wireless yang disediakannya. Namun Anda akan cukup kesulitan jika penggunanya sudah berjumlah banyak.

Batasan kedua adalah banyaknya data yang ingin lalu-lalang di dalam jaringan wireless tersebut. Sebuah AP juga memiliki batasan dalam menyediakan bandwidth untuk media wireless-nya. Ketika ada pengguna yang melakukan download atau upload data dalam jumlah besar, secara otomatis sesi yang dapat terbentuk untuk pengguna lain akan berkurang jumlahnya. Penyebabnya adalah bandwidth yang juga semakin kecil jatahnya untuk pengguna tersebut. Ketika bandwidth-nya tidak mencukupi untuk melayani pengguna lain, maka pengguna tersebut tidak akan dapat bergabung dengan jaringan wireless ini.

Problem terbatasnya jumlah pengguna yang dapat terkoneksi ke sebuah AP dapat diatasi dengan menambahkan perangkat AP lain dalam area jaringan wireless tersebut.

Perangkat Wireless

WI-FI
WI-FI merupakan istilah yang diberikan untuk sistem wireless LAN yang menggunakan standar 802.11 yang ada saat ini. Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN.

Perangkat wireless diuji berdasaarkan interoperabilitasnya dengan perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini.

Pada awalnya, sertifikasi WI-FI hanya diberikan pada perangkat wireless yang bekerja pada standar 802.11b. Namun, saat ini standar ini juga diberikan pada semua perangkat yang menggunakan standar 802.11. Sertifikasi WI-FI sudah dianggap sebagai sertifikasi standar untuk perangkat wireless yang ada saat ini. WI-FI sudah banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis, perumahan, dan banyak lagi.

Access Point
Access point atau yang lebih sering disebut dengan istilah AP merupakan sebuah perangkat penghubung antara jaringan wire dengan wireless. Maksudnya sebuah AP akan bertugas mengubah data yang lalu lalang di media kabel menjadi sinyal-sinyal radio yang dapat ditangkap oleh perangkat wireless. AP akan menjadi gerbang bagi jaringan wireless untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar maupun dengan antarsesama perangkat wireless di dalamnya.

Biasanya pada perangkat AP terdapat satu atau lebih interface untuk media kabel. Apakah port ethernet, port ADSL, Cable, line telepon biasa, dan banyak lagi. Interface media kabel tadi akan dibridging oleh AP tersebut ke dalam bentuk sinyal-sinyal radio, sehingga perangkat wireless dengan kabel tadi dapat terkoneksi. AP biasanya memiliki sistem antena untuk mentransmisikan sinyal-sinyalnya. Sistem antenanya pun bermacam-macam.

Penggunaan AP yang banyak tentu akan meningkatkan kapasitas pengguna dan juga jarak coverage jaringan wireless Anda. Selain itu, Anda juga dapat menciptakan sebuah sistem roaming WLAN. Maksudnya para pengguna dapat bergerak ke sana-ke mari dengan bebas tanpa terputus koneksinya karena sinyal-sinyal komunikasinya dapat dilayani oleh beberapa AP yang berbeda. Sistem yang sama juga digunakan dalam jaringan telepon selular.

Standar Frekuensi Wireless

standar 802.11a/b/g
Istilah ini merupakan sebuah nomor standardisasi dari sistem WLAN yang ada saat ini. Dalam standardisasi ini diatur apa dan bagaimana jaringan WLAN bekerja. Mulai dari teknik modulasi sinyalnya, frekuensi range-nya, sampai jenis antena yang cocok digunakan. Masing-masing standar memiliki spesifikasi teknis yang berbeda-beda. Dengan demikian cara kerja, perangkat pendukung, dan performa yang dihasilkan dari setiap standar tersebut berbeda-beda satu sama lain.

Akibat dari kondisi ini, ketiga standar tersebut tidak dapat saling berhubungan satu sama lain. Maksudnya perangkat yang menggunakan standar 802.11a tidak akan dapat bekerja pada AP yang menggunakan standar 802.11b, begitu seterusnya.

Mungkin sebagian besar pengguna jaringan wireless pasti sudah pernah mendengar istilah yang terdiri dari angka dan huruf ini. Memang benar ketika Anda ingin menggunakan jaringan wireless, Anda harus mengetahui lebih dahulu perangkat Anda bekerja di standar yang mana. Karena jika Anda membeli perangkat yang tidak cocok dengan perangkat AP atau perangkat wireless lainnya, maka Anda tidak mungkin dapat terkoneksi ke jaringan tersebut. Untuk itu, sangat disarankan Anda meneliti dulu perangkat wireless Anda bekerja pada jenis apa.

Saat ini standar yang paling umum digunakan adalah standar 802.11b dan 802.11g. Namun, saat ini tidak jarang juga sebuah perangkat wireless sengaja dibuat dengan memiliki kemampuan bekerja pada ketiga standar tersebut. Jadi satu perangkat dilengkapi dengan tiga spesifikasi yang berbeda. Dengan demikian, Anda tidak akan kesulitan untuk terkoneksi kedalam jaringan wireless dengan standar apapun.

Standar 802.11b dan g Bekerja Menggunakan Frekuensi 2,4 GHz
Kedua standar tersebut memang bekerja pada frekuensi range 2,4 GHz. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa harus pada frekuensi tersebut? Frekuensi range ini termasuk dalam kategori pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific, and Medical). Pita frekuensi ISM ini memang dialokasikan oleh badan standardisasi dan regulasi untuk digunakan sebebasbebasnya tanpa perlu diberi sistem perizinan (unlicenses). Maka dari itu, banyak sekali produk elektronik yang menggunakan pita frekuensi ini termasuk juga jaringan wireless.

Perangkat lain yang menggunakan frekuensi jenis ini juga cukup banyak, seperti microwave oven, cordless phone, wireless mic, dan banyak lagi perangkat lainnya. Biasanya perangkat yang menggunakan frekuensi ini adalah perangkat rumah tangga atau kedokteran yang hanya perlu memancarkan sinyal radio ber-power rendah. Development perangkat-perangkat yang menggunakan frekuensi jenis ini menjadi sangat pesat karena sifatnya yang bebas perizinan ini.

standar 802.11a Menggunakan Frekuensi 5 GHz
Pita frekuensi yang digunakan oleh standar ini tergolong dalam kategori UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Sama seperti pita frekuensi standar 802.11b/g, frekuensi ini juga tidak memerlukan perizinan untuk menggunakannya. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua jenis frekuensi ini hanyalah sudah umum atau belumnya penggunaan frekuensi ini di masyarakat. Saat ini, frekuensi UNII 5 GHz ini masih jarang digunakan sehingga problem-problem seperti interferensi sangat jarang terjadi di sini.

Wireless LAN (WLAN)

Mungkin bagi sebagian orang istilah ini sudah tidak asing lagi bahkan sudah terkesan basi. Namun, tidak sedikit pula yang lupa atau bahkan belum tahu apa itu WLAN. Sebenarnya WLAN adalah sebuah jaringan lokal (LAN) yang terbentuk dengan menggunakan media perantara sinyal radio frekuensi tinggi, bukan dengan menggunakan kabel. Wireless LAN ini memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi daripada media kabel. Maka dari itu, WLAN sering digunakan sebagai ekstensi dari komunikasi melalui media kabel atau sebagai media alternatif bagi komunikasi melalui kabel.

keuntungan Menggunakan WLAN daripada Media Kabel

Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:
  • Meningkatkan produktivitas
    Jaringan WLAN sangat mudah untuk diimplementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakannya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua faktor yang ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah Akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya karena masalah-masalah fisikal jaringan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya. Cukup banyak faktor penghambat yang ada dalam jaringan kabel dapat dihilangkan jika Anda menggunakan media ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tentu akan sangat bermanfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja, bukan?
  • Cepat dan sederhana implementasinya
    Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena Anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit dan Anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data baru di dalam lokasi Anda. Namun, tidak sesederhana itu jika Anda menggunakan media kabel.
  • Fleksibel
    Media wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat, dan banyak lagi.
  • Dapat mengurangi biaya investasi
    Wireless LAN sangat cocok bagi Anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika Anda membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang Anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggunakan kabel.
  • Skalabilitas
    Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.

Serba-serbi Wireless

Komunikasi wireless memang tidak tampak mata, namun nyatanya Anda dapat berkomunikasi dengan lawan Anda melalui media ini. Kenalilah istilah dan terminologi di dalamnya untuk dapat lebih memahami penggunaannya.

Komunikasi data membutuhkan sebuah media penghantar agar informasi yang ingin disampaikan dapat berjalan ke tujuannya dengan baik. Media komunikasi data bisa berwujud apa saja, selama media tersebut dapat menghantarkan informasi dengan baik tanpa ada cacat-cacat yang berarti. Selama bertahuntahun hingga saat ini pun, media komunikasi data didominasi oleh media komunikasi kabel. Namun, kini arah trennya sudah mulai bergerak menuju ke jenis media lain yang tidak kalah hebat dan menariknya.

Media yang sedang naik daun tersebut adalah media wireless LAN atau yang biasa disingkat WLAN. Media jenis ini bukanlah media baru dalam dunia komunikasi data, namun perkembangannya yang terus-menerus menuju ke arah yang lebih baik membuatnya semakin disukai oleh masyarakat. Dengan semakin berkembangnya kualitas media ini menghantarkan data, jarak jangkauannya yang semakin jauh, kekebalannya yang semakin tinggi dalam menangani interferensi, dan banyak lagi perkembangan lainnya, membuat pengguna media ini semakin meningkat dari hari-ke hari. Tidak bisa dipungkiri, media ini mungkin akan menguasai dunia komunikasi data beberapa tahun mendatang. Khususnya komunikasi data dalam jaringan lokal (LAN).

Karena semakin meluasnya penggunaan media ini, maka ada baiknya bagi Anda untuk mengenal lebih jauh apa sih sebenarnya teknologi wireless LAN ini. Mungkin WLAN sudah bukan merupakan barang baru lagi, namun seluk-beluknya perlu Anda pahami benar-benar jika ingin menggunakannya dengan nyaman. Apalagi jika Anda ingin menggunakannya dalam skala besar, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih banyak lagi apa sih sebenarnya WLAN itu, apa yang ada di dalamnya, dan banyak lagi.

Senin, 12 Januari 2009

Sejarah Radio Wireless.

Perkembangan radio merupakan revolusi di bidang telekomunikasi, sebelumnya komunikasi dilakukan melalui telepon dan telegraf yang di hubungkan melaui kabel, sedangkan melalui radio komunukasi wireless (tanpa kabel) dapat dilakukan

Radio seperti penemuan yang lain ditemukan melalui berbagai eksperimen dari banyak orang.

Pada tahun 1800, seseorang Profesor dari Universitas Princeton yang bernama Yoseph henry dan seorang fisikawan inggris yang bernama Michael Faraday bereksperimen dengan elektromagnet, dan menemukan teori induksi. Pada tahun 1864, James Clark Maxwell, seorang fisikawan Inggris yang lain, mencoba mengembangkan teori induksi yang dihubungkan dengan kecepatan cahaya. Bunyi teori maxwell adalah : Karena perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik, maka sebaiknya perubahan medan listrikpun akan dapat menimbulkan medan magnet. Akan tetapi maxwell belum dapat membuktikan hipotesanya selama hidupnya. Orang yang pertama kali menguji hipotesa. Maxwell mengenai gelombang elektro magnetic ini adalah Heinrich hertz, seorang fisikawan Jerman. Ia berhasil membuktikan teori Maxwell pada tahun 1880, dengan menggunakan kumparan Ruhmkorf. Pada tahun 1895, Guglielmo marconi, seorang penemu dari Italia, mengkombinasikan teori-teori yang sudah ada (tentang elektromagnetik) dengan idenya sendiri. Ia adalah orang pertama yang mengirimkan sinyal radio melalui udara. Ia menggunakan gelombang elektro magnetic untuk mengirim kode sinyal telegraf dalam jangkauan lebihdari 1,5 Km.

Pada tahun 1901, radio temuan marconi mengirim sinyal kode menyebrangi samudra atlantik dari Inggris ke Newfoundland. Sekitar tahun 1900, para penemu mencoba mengembangkan alat yang dinamakan “vacuum tube” yang digunakan untuk mendeteksi dan memperluas sinyal radio. Lee de forest, seorang penemu dari Amerika mempatenkan lampu Vakum temusnya yang di kenal dengan triode atau audion pada tahun 1907. Penemuan ini dapat menyiarkan dari gelombang yang masuk. Kemudian, karena pecahnya perang dunia satu, perkembangan radio menjadi agak terhambat karena siapapun tidak diizinkan untuk mengusahakan siaran radio sampai tahun 1919. Setahun sebelumnya yaitu pada tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Kemudian pada tahun 1933 ia memperkenalkan sistam frequency modulation untuk menyempurnakan sistem sebelumnya. (Amplitudo modulation)


>>>>>>vacum tube >>>>>>Super heterodyne circuit >>>>>>triode>>>>>

Kelebihan sistem FM (Frequency Modulation) dibandingkan dengan AM adalah :

1. Dapat menghilangkan inreferensi atau gangguan oleh gelombang radio lain.
2. Menghilangkan gangguan berisik oleh pengaruh cuaca seperti petir dan hujan.
3. Menghasilkan suara yang lebih jernih.

Kekurangan sistem FM (Frequency Modulation) dibandingkan dengan AM adalah :

1. Jangkauan yang kurang luas. Maka untuk memperluas jangkauannya transmitter FM harus diletakkan
ditempat yang sangat tinggi dan dihubungkan oleh station penghubung.

Pada saat itu kegunaan utama dari radio adalah sebagai alat komunikasi antara kapal satu dengan kapal lain, juga antara kapal daratan dengan daratan. Disini kita bisa melihat betapa besar manfaat dari radio, seperti pada penyelamatan kapal yang tenggelam, komunikisi bila arah haluan kapal menyimpang dari yang telah ditentukan. kita tahu pada saat tenggelamnya kapal TITANIC pada tahun 1912, komunikasi untuk menyelamatkan penumpang juga dilakukan melalui radio. Penggunaan radio sebagai alat komunikasi semakin berkembang pada tahun 1930 yaitu sebagai komunikasi pada pesawat terbang, polisi dan militer. Namun, zaman terus bergerak kemajuan teknologi telah mewujudkan beberapa media rangkaian yang melakukan proses transmisi data tanpa menggunakan wire atau lebih dikenal “wireless trasnmission”. media tersebut adalah Spektrum Elektromagnetik (Electromagnetic Spectrum), Pemindahan Radio (Radio Transmission), Pemindahan Gelombang Mikro (Microwave Transmission), Pemindahan Gelombang Ringan (Lightwave Transmission) dan Gelombang Infra Merah serta Milimeter (Infrared and Milimeter Waves).

Media Spektrum Elektromagnetik merupakan teknologi media menggunakan teori pergerakan elektron . Gelombang elektrognetik dapat merambat dalam udara bebas, atmosfere bumi dan ruang hampa udara. Dengan memasang sebuah antena yang sesuai pada litar elektrik, gelombang elektromagnetik disebarkan dan dapat diterima pada jarak tertentu. Melalui teknologi terkini, bit-bit data ditransmisikan melalui gelombang elektromagnetik berdasar frekuensi yang digunakan. Semakin kecil lebar frekuensi yang digunakan maka proses pemindahan data dapat dilakukan dengan lebih baik.

Pemindahan data melalui gelombang radio sering digunakan. Di samping itu, penyebaran media dalam bangunan akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. Kelebihan penggunaan gelombang radio terletak kepada kemapmpuannya melalui jarak yang sangat jauh. Gelombang radio disebar dan diterima tanpa menetapkan lokasi penyebaran atau penerimaan. Dengan itu, penyaluran data dapat dilakukan pada lokasi manapun.